taipankiukiu: November 2017

Monday, November 13, 2017

Hendak mengaji, bocah ini digiring ke WC umum dan dicabuli

SELAMAT DATANG DI SITUS TERNAMA & TERPERCAYA DI SELURUH ASIA

BERSAMA KAMI HANYA DI TAIPAN QQ.NET

Durhakim (66), warga asal Dusun Peruin, RT 001, RW 002, Desa Peruin, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini digiring ke Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Bali Senin (13/11). Kakek yang kesehariannya tukang bersih-bersih WC umum dekat pelabuhan Gilimanuk ini, diamankan setelah dilaporkan melakukan pencabulan terhadap bocah kelas 1 SD.

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk melalui Kanit Reskrim AKP I Komang Muliyadi mengatakan, pelaku diduga melakukan perbuatan pencabulan terhadap RN (7).

Peristiwa itu terjadi saat korban berjalan sendiri hendak menuju musala mengikuti pengajian sekitar pukul 15.15 WITA, sore tadi. Korban yang mengenal pelaku, tidak menaruh rasa takut dan curiga ketika digiring ke sebuah WC umum di lokasi lapangan Gilimanuk.

Lokasi yang sepi membuat pelaku melancarkan rayuan dengan sedikit mengancam korban yang saat itu mulai ketakutan sambil menggenggam seperangkat kelengkapan ngaji. Sambil mengancam mengurung korban di kamar mandi, pelaku menyodorkan uang Rp 10 ribu kepada korban untuk membuka celananya.

"Tindakan pencabulan dilakukan di dalam WC. Pelaku berusaha menciumi bibir korban dan melepas celana korban secara paksa," terang Muliyadi, Senin (13/11).

Saat itu, lanjut Mulyadi, pelaku sempat memasukkan jari telunjuk kirinya secara berulang-ulang ke alat kelamin korban. Tidak puas sampai di situ, pelaku kemudian mengeluarkan kemaluannya dan berusaha memasukkan ke kemaluan korban.

"Korban yang merasa kesakitan berusaha untuk teriak dan kabur meninggalkan pelaku," ujar Muliyadi.

"Berdasar laporan tersebut kami melakukan tindakan pengamanan sementara pelaku. Keterangan korban sudah kami ambil termasuk melakukan visum," pungkasnya.

Saat ini pelaku dan barang bukti berupa uang tunai Rp 10 ribu telah diamankan di Mapolsek Kawasan Laut Gilimanuk untuk proses lebih lanjut.

Pelaku dijerat dengan pasal 82 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2012 tentang perlindungan anak.

Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online

SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS

Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu

dengan kemungkinan menang sangat besar.

Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-

Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.

• AduQ

• BandarQ

• Capsa

• Domino99

• Poker

• Bandarpoker

• Sakong

Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.

Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh

customer service kami yang profesional dan ramah.

NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER

Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad

Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!

• FaceBook : @TaipanQQinfo

• WA :+62 813 8217 0873

• BB : D60E4A61

Come & Join Us!!

Monday, November 6, 2017

Pemuda putus sekolah bawa kabur dan cabuli siswi SMP selama 2 hari

Pemuda putus sekolah bawa kabur dan cabuli siswi SMP selama 2 hari

SELAMAT DATANG DI SITUS ONLINE TERNAMA & TERPERCAYA DI SELURUH ASIA HANYA DI TAIPANQQ.NET

RAIH KEMENANGAN ANDA BERSAMA KAMI DI TAIPANQQ.NET

Seorang remaja putus sekolah inisial F (16) ditangkap polisi karena diduga mencabuli seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusia 14 tahun. Bahkan, pencabulan itu dilakukan pelaku berulang kali, di lokasi yang berbeda, wilayah Kota Pekanbaru.

"Awalnya, pelaku membawa korban kabur dari rumahnya selama dua hari. Keluarga korban mencari keberadaannya," ujar Wakil Kapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik kepada Taipanqq.

Pelaku membawa korban sejak Jumat (3/11) hingga Minggu (5/11). Selama itu pula, pelaku diduga memperdaya korban untuk dicabuli. Padahal, korban masih di bawah umur dan berstatus pelajar.

Keluarga korban sudah berusaha mencari keberadaannya, namun tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya, pelaku sendiri yang mengantarkan korban ke rumahnya, di Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

"Setelah mengantarkan korban tak jauh dari rumahnya, ‎pelaku langsung pergi," ucap Edy.

Setelah di dalam rumah, orangtua korban pun menanyakan apa yang terjadi selama dua hari sehingga korban tidak pulang. Dengan polosnya, korban menceritakan kejadian pencabulan yang dialaminya selama di luar. Tak ayal, keluarga korban pun tidak terima.

"Orangtua korban kemudian melaporkan kejadian itu ke SPKT Polresta Pekanbaru untuk dilakukan penyelidikan," jelas Edy.

Dari laporan itu, kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan mencari pelaku. Setelah beberapa jam, polisi berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan. Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Ternyata, sebelum korban tidak pulang dua hari ke rumah itu, mereka berdua juga pernah berhubungan badan.

"Saat ini pelaku kita tahan untuk kepentingan penyidikan, korban sudah memberikan keterangannya, dan pelaku masih kita periksa secara intensif," pungkas Edy.